}

Sunday 23 November 2014

Rahasia Kesuksesan Petani Durian Malaysia dan Thailand

Siapa yang tidak kenal dengan durian Monthong, durian asal negeri "gajah putih" itu sudah mendunia, setidaknya di negara kita Indonesia, bahkan setiap ada durian bagus selalu saja disebut "Monthong" padahal belum tentu monthong. bahkan disupermarket kita durian Monthong begitu banyak tersedia.


 Akhir-akhir ini juga ada saingan si Monthong, ya tidak dari Thailand tapi dari Malaysia, seperti yang telah kita ketahui durian tersebut lebih dikenal dengan nama Musangking. Musangking dengan promosinya disebutkan rasanya melebihi si Monthong, bahkan ada yang bilang Monthong ibarat nasi dan Musangking ibarat lauknya, wah begitu penasaran ya seperti apa rasaanya....
Yang lebih mengejutkan lagi harga Musangking di Indonesia sangat luar biasa, dibeberapa supermarket di Indonesia bisa sampai Rp.150 ribu sampai Rp.300 ribu per kilo, ingat per kiloooo, itu juga kebanyakan dalam bentuk Frozen atau beku.....wauwww...


bagi Thailand dan Malaysia bisa mengeksport durian-durian unggulan tersebut dengan jumlah begitu banyak dan kualitas serta jenis yang sama ke beberapa negara tetangga, seperti Indonesia, Tiongkok Dll, padahal durian tersebut belum terlalu lama beredar, Musangking misalnya, baru jadi juara di Malaysia pada tahun 2012 (kalau tidak salah) tapi sampai sekarang sudah banyak buahnya yang bisa dimakan,...bayangkan saya 10 kontainer bahkan mungkin lebih yang isinya SEMUA durian monthong semua. pertinyiinyi adalah apakah mereka (Thailand) segitu cepatnya membuat "klon" memperbanyak pohon durian Monthongnya yang banyak dan berbuah????

ingin tau rahasianya...coba cek video dibawah ini...ini saya ambil dari Facebook teman (pak Suroso) lokasi video ada di Malaysia, tepatnya dari Jabatan Pertanian (semacam Dinas Pertanian)....sudah lama mereka melakukan teknik seperti itu, dan terbukti mereka sukses duluan dan kita belum apa-apa....penasaran???  cekidot !!!

 


Didukung Oleh:
#Tempat wisata makan durian unggulan enak matang pohon di kecamatan Doro Pekalongan

No comments:

Post a Comment